Powered By Blogger

Rabu, 13 Maret 2013

PENALARAN DEDUKSI & INDUKSI




PENALARAN



   Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk suatu proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
   Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.Konsep dan simbol dalam penalaran
 


A . PENALARAN DEDUKSI
   Hakikat penalaran terlahir dari tutur bahasa makhluk yang berpikir. Penalaran deduksi didasarkan pada penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal yang umum. Dalam karangan penerapan penalaran deduktif ini tampak pada pernyataan umum yang dituangkan dalam kalimat utama yang kemudian menuju pada beberapa kalimat penjelas. 
   Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan. Penalaran deduksi ada beberapa macam, salah satunya yaitu :
 1.Silogisme
    Merupakan penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan).
                         PU : A   =  B
                         PK : C   =  A
                            S :  C  =  B
        Contoh:
        Semua pemilik mobil wajib membayar pajak. Pak Budiman memiliki sebuah mobil.
        Maka kesimpulannya: Pak Budiman wajib membayar pajak
        PU : Semua pemilik mobil wajib membayar pajak
                            A                =          B
        PK : Pak Budiman memiliki sebuah mobil.
                        C        =          A
        S    : Pak Budiman wajib membayar pajak
                       C        =            B

  2.  Entimem
    Merupakan penarikan kesimpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan). Namun, dalam penarikan kesimpulan dalam entimem diberikan alasan sebagai penyebabnya.
                 PU :   A   =    B
                 PK :   C   =    A
                    S :   C   =    B  karena  C  =   A  
        Contoh:
        PU : Semua warga yang sudah berumur 17 tahun wajib memiliki KTP
                                      A                             =             B
        PK : Monica  sudah berumur 17 tahun
                    C     =              A
        S    : Monica wajib memiliki KTP, karena Monica sudah berumur 17 tahun
                   C      =        B                                   C    =         A

B. PENALARAN INDUKSI
   Penalaran Induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat denganpengumpulan data dan statistik.Penalaran induktif ini mengangkat 1 kasus untuk ditarik dalam kesimpulan umumnya. contohnya kurang banyak. dan meski penalaran induktif sudah kuat dengan contoh yang banyak, kesimpulan induktif yang dihasilkan pun masih bisa dipertanyakan keabsahannya. Penalaran induksi ada beberapa macam yaitu:
1.Generalisasi
  Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk diambil simpulannya secara umum.
Contoh:
Tembaga bila dipanaskan akan memuai
Perak bila dipanaskan akan memuai
Timah bila dipanaskan akan memuai
Emas bila dipanaskan akan memuai
Besi bila dipanaskan akan memuai
Alumunium bila dipanaskan akan memuai
Dari peristiwa-peristiwa itu dapat ditarik kesimpulan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.

2.  Analogi
   Penalaran jenis ini dimulai dengan membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan. Dalam penalaran ini banyak terdapat persamaan. Akhirnya, ditarik simpulan bahwa pada segi-segi yang lain pun tentu akan terdapat persamaan juga.
Contoh:
   Perawatan tanaman dilakukan dengan seksama, yaitu diberi pupuk, disirami, dan disiangi rumput yang mengganggunya. Dengan begitu, tanaman tumbuh subur dan berkualitas baik. Jika berbuah pun dapat dinikmati dengan rasa puas. Begitu pula manusia. Sejak bayi, sang ibu memperhatikan gizi, memberi kasih sayang, dan pendidikan yang layak, serta menghindarinya dari hal-hal yang negatif. Kelak si anak menjadi  orang yang berguna dan keberadaannya dibutuhkan orang. Jadi, merawat dan membesarkan anak hingga menjadi orang yang berguna sama seperti merawat tanaman untuk memperoleh kualitas yang baik.




Sunber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar